Persyaratan Pemilihan Tabung Positif MPN

Seperti metode hitungan cawan, di dalam MPN juga memiliki konsep pemilihan jumlah yang masuk dalam ‘kisaran hitung’ yaitu berdasarkan frekuensi kemunculan tabung positif yang sebaiknya kadang-kadang tapi tidak selalu. Kombinasi tersebut dipilih dari tiga tingkat pengenceran tertentu yang disebut tiga tingkat pengenceran yang signifikan. Syarat umum yang dipakai dalam pemilihan tabung positif adalah :

– Pilih pengenceran yang memiliki kombinasi tabung kategori 1, jika tidak ada maka pilih kombinasi dari kategori berikutnya yang lebih rendah berturut-turut (2 dan 3).

Atau dengan ketentuan :

– Pilih pengenceran terendah yang tidak semua tabung menghasilkan tabung positif.

– Pilih pengenceran tertinggi yang paling tidak memiliki satu tabung positif.

– Pilih semua pengenceran diantaranya.

– Kalikan setiap seri tabung yang dipilih dengan pengenceran yang diambil.

Misalnya: dari inokulum 1, 0,1, 0,01, 0,001 dan 0,0001 menghasilkan kombinasi tabung positif 5-4-3-1-0 maka dipilih 5-4-3-1-0 bukan 5-4-3-1-0 atau bukan 5-4-3-1-0 sehingga didapat nilai MPN sebesar 33/g.

Tabel 1. Contoh pemilihan tabung positif berdasarkan syarat yang berlaku. Diambil dari dokumentasi pribadi.

contoh 1 g 0,1 g 0,01 g 0,001 g 0,0001 g Kombinasi tabung positif Nilai MPN/g
5 4 3 1 0 4-3-1 33

Gambar 1. Bagan pemilihan tabung untuk kombinasi tabung 5-4-3-1-0. Diambil dari dokumentasi pribadi.

Tidak semua keadaan menggambarkan kondisi seperti diatas. Dimungkinkan juga mendapatkan semua seri tabung menghasilkan tabung positif dan tidak semua pengenceran menghasilkan tabung positif.

Berikut contoh penentuan tabung positif pada beberapa kasus tertentu berdasarkan interpretasi peraturan SNI 01-2332.1 (2006, hal. 8) dan ISO 7218 (2007, hal. 48).

Gambar 2. Bagan pemilihan tabung untuk contoh A. Dipilih kombinasi tabung 5(1/10)-1(1/100)-0(1/1000). Diambil dari dokumentasi pribadi.

Jika terdapat lebih dari satu seri pengenceran yang memiliki seluruhnya tabung positif, maka pilih pengenceran tertinggi yang menghasilkan seluruh tabung positif dan dua pengenceran berikutnya.

Contoh A: 5-5-1-0-0.

Jika pada pengenceran tertentu memiliki tabung positif seluruhnya dan pengenceran sebelumnya tidak memiliki seluruh tabung positif, maka dipilih pengenceran yang memiliki semua tabung positif dan dua pengenceran berikutnya.

Contoh B: 4-5-1-0-0. Bukan diambil 4-5-1 karena pada pengenceran 1/1 tidak semua tabung positif.

Jika pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi (dari dua pengenceran berikutnya setelah pengenceran yang memiliki semua tabung positif) masih menghasilkan tabung positif maka yang dijadikan pengenceran paling tinggi yang diambil adalah tingkat pengenceran tertinggi tersebut dan dua pengenceran sebelumnya.

Contoh C: 5-4-4-1-0. Bukan dipilih 4-1-0 karena pada 1/101 tidak seluruh tabung positif. Bukan dipilih 5-4-4 karena pada 1/103 masih terdapat satu tabung positif.

Jika pada tingkat pengenceran tertentu semua menghasilkan tabung negatif tetapi pengenceran selanjutnya masih terdapat tabung positif, maka yang dinyatakan tabung positif (dari pengenceran selanjutnya tersebut) adalah tingkat pengenceran sebelumnya (tabung positif bergeser ke pengenceran sebelumnya).

Contoh D. 5-4-4-0-1.

Jika pada tingkat pengenceran tertinggi yang dilakukan masih terdapat tabung positif, maka pilih pengenceran tersebut dan dua tingkat pengenceran sebelumnya.

Contoh E. 5-5-5-5-2.

Jika tingkat pengenceran tertentu menghasilkan tabung positif sedangkan pengenceran sebelumnya tidak, maka pilih dua tingkat pengenceran sebelumnya dari pengenceran yang memiliki tabung positif tersebut.

Contoh F. 0-0-1-0-0.

Jika pada pengenceran yang lebih tinggi dari pengenceran tertinggi yang ditentukan masih menghasilkan tabung positif, maka tambahkan tabung positif tersebut ke tingkat pengenceran sebelumnya (bergeser menambahkan jumlah tabung positif pengenceran sebelumnya).

Contoh G. 4-4-1-1-0 dipilih menjadi 4-4-2.

Pelaporan MPN/g yang didapat dari angka indeks MPN, harus disesuaikan dengan asal seri tabung pada tingkat pengenceran tersebut diambil. Misalnya pada contoh E angka indeks MPN untuk kombinasi 5-5-2 (inokulum 0,1, 0,01 dan 0,001) adalah 540 tetapi karena diambil pengenceran signifikan 0,01, 0,001 dan 0,0001 maka nilai harus dikalikan 10. Begitu pula sebaliknya untuk contoh G yang diambil dari pengenceran signifikan 1, 0,1 dan 0,01 maka nilai 47 harus dibagi 10 menjadi 4,7.

Tabel 2. Contoh pemilihan tabung positif pada beberapa kasus berdasarkan syarat yang berlaku. Angka indeks MPN diambil dari tabel MPN 5 seri tabung dengan inokulum 0,1 g, 0,01 g, dan 0,001 g. Diadaptasi dari “SNI 01-2332.1-2006, Cara uji mikrobiologi- bagian 1: penentuan Coliform dan Escherichia coli pada produk perikanan”, oleh BSN, 2006, hal. 8.

contoh 1 g 0,1 g 0,01 g 0,001 g 0,0001 g Kombinasi tabung positif Angka indeks MPN Nilai MPN/g
A 5 5 1 0 0 5-1-0 33 33
B 4 5 1 0 0 5-1-0 33 33
C 5 4 4 1 0 4-4-1 40 40
D 5 4 4 0 1 4-4-1 40 40
E 5 5 5 5 2 5-5-2 540 5400
F 0 0 1 0 0 0-0-1 1,8 0,18
G 4 4 1 1 0 4-4-2 47 4,7

Sedangkan contoh pemilihan tabung positif untuk 3 seri tabung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Contoh pemilihan tabung positif pada beberapa kasus berdasarkan syarat yang berlaku. Angka indeks MPN diambil dari tabel MPN 3 seri tabung dengan inokulum 1 g, 0,1 g, dan 0,01 g. Diadaptasi dari “ISO 7218:2007(E) Microbiology of food and animal feeding stuffs – general requirements and guidance for microbiological examinations”, oleh ISO, 2007, hal. 49.

contoh 1 g 0,1 g 0,01 g 0,001 g 0,0001 g Kombinasi tabung positif Angka indeks MPN Nilai MPN/g
A 3 3 2 1 0 3-3-2 110 110
B 3 3 3 0 3-3-0 24 240
C 2 2 1 1 0 1-1-0 0,74 74
D 3 3 0 0 0 3-3-0 24 24
E 2 2 0 1 0 2-2-0 2,1 2,1

Indra Pradhika, 2018.

Referensi :

FDA-BAM Appendix 2: Most Probable Number from Serial Dilution. (2001). Diperoleh dari: www.fda.gov/Food/FoodScienceResearch/LaboratoryMethods/ucm109656.htm

ISO 7218:2007(E) Microbiology of food and animal feeding stuffs – General requirements and guidance for microbiological examinations. (2007).

SNI 01-2332.1: 2006 Cara uji mikrobiologi- bagian 1: penentuan Coliform dan Escherichia coli pada produk perikanan. (2006). Diperoleh dari: http://sisni.bsn.go.id/index.php/sni_main/sni/detail_sni/22397